Divergent (2014): Film Distopia yang Memukau tentang Identitas dan Pilihan

beritasewu.com – Divergent, yang dirilis pada tahun 2014, adalah film fiksi ilmiah yang diadaptasi dari novel best-seller karya Veronica Roth. Film ini mengusung tema distopia di masa depan, di mana masyarakat terbagi dalam lima game fraksi berdasarkan sifat-sifat utama individu. Cerita ini mengikuti perjalanan Tris Prior, seorang gadis muda yang menyadari bahwa dia adalah seorang Divergent, seseorang yang tidak dapat dipasangkan dengan satu fraksi tertentu. Kisah perjuangannya menghadapi ketidakadilan dalam masyarakat yang penuh dengan pengendalian, ketakutan, dan pemberontakan menjadi inti dari film ini. Divergent menawarkan pandangan yang menarik tentang individu, identitas, dan pilihan dalam hidup.

Baca Juga: Victor Osimhen: Perjalanan Karier dan Prestasi Sang Striker Nigeria

Latar Belakang Dunia di Divergent

Film Divergent berlatar di Chicago pasca-apokaliptik yang telah terbelah menjadi lima fraksi berdasarkan berita kualitas tertentu yang dihargai dalam masyarakat. Kelima fraksi ini adalah:

  1. Abnegation (Ketidakterikatan): Fraksi yang mengedepankan kepedulian pada orang lain dan hidup dalam kesederhanaan.
  2. Amity (Kedamaian): Menekankan perdamaian dan harmoni antar manusia.
  3. Candor (Keterbukaan): Mendorong kejujuran dan ketulusan tanpa ada ruang untuk kebohongan.
  4. Dauntless (Keberanian): Menghargai keberanian, kekuatan fisik, dan ketangguhan.
  5. Erudite (Kecerdasan): Mengutamakan pengetahuan dan pembelajaran sebagai elemen utama untuk mengendalikan dunia.

Setiap orang sejak usia remaja harus mengikuti uji seleksi untuk bergabung dengan salah satu fraksi tersebut. Masing-masing fraksi ini memiliki aturan yang ketat, yang membentuk perilaku dan kehidupan setiap individu. Namun, masalah muncul ketika Tris Prior, yang asli berasal dari Abnegation, menemukan bahwa dia adalah seorang Divergent, seseorang yang mengandung lebih dari satu kualitas dominan, dan ini membuatnya berbahaya bagi sistem yang ada.

Baca Juga: Snapdragon 686: Prosesor Mobile Terbaru untuk Performa Optimal

Plot Cerita: Tris dan Pencarian Identitas

Tris, yang diperankan oleh Shailene Woodley, memulai ceritanya dalam keadaan bingung dan cemas. Dia berasal dari Abnegation dan menghadapi ujian yang menentukan pilihannya dalam hidup—apakah dia akan tetap tinggal di Abnegation atau bergabung dengan Dauntless yang sangat berbeda dalam segi pola hidup dan nilai-nilai mereka.

Dalam uji seleksi tersebut, Tris menunjukkan hasil yang mengejutkan: ia dapat menyesuaikan diri dengan berbagai fraksi. Hal ini menandakan bahwa dia adalah Divergent, namun dalam dunia yang terstruktur secara ketat seperti ini, hal tersebut adalah ancaman bagi keseimbangan sosial. Mengetahui identitasnya yang berbahaya membuat Tris harus menjalani hidup penuh rahasia sambil menghadapi ancaman dari pihak yang ingin menghancurkannya.

Tris akhirnya memutuskan untuk memilih Dauntless, sebuah keputusan yang berisiko. Di sana, dia memulai proses pelatihan fisik dan mental yang ekstrem. Selama pelatihan, ia bertemu dengan Tobias, atau yang lebih dikenal sebagai Four (diperankan oleh Theo James), seorang instruktur yang sangat berbakat dan memiliki banyak rahasia sendiri. Keduanya menjalin hubungan yang rumit, namun saling mendalam dalam perjalanan mereka bersama.

Namun, ketegangan meningkat ketika Tris mengetahui bahwa Erudite, yang dipimpin oleh Jeanine Matthews (diperankan oleh Kate Winslet), berencana menggulingkan pemerintahan Abnegation dan merebut kontrol atas seluruh masyarakat dengan menggunakan teknologi kendali pikiran terhadap anggota Dauntless. Tris, yang merasa bahwa segalanya berjalan tidak adil, memutuskan untuk memberontak dan menggagalkan rencana tersebut, meski dengan risiko hidupnya sendiri.

Baca Juga: Metaverse: Masa Depan Dunia Digital yang Menjanjikan

Tema Utama dalam Divergent

Salah satu aspek yang membuat Divergent menarik adalah bagaimana film ini menggali tema tentang identitas, pilihan, dan kebebasan. Beberapa tema utama yang dapat ditemukan dalam film ini antara lain:

1. Identitas dan Ketidakcocokan

Cerita Divergent berfokus pada pencarian identitas melalui karakter utama Tris yang merasa tidak sepenuhnya cocok dengan satu fraksi saja. Ia merasa terpisah karena karakteristik dirinya mencakup lebih dari sekadar satu kualitas yang diinginkan oleh sistem. Masyarakat dalam cerita ini menganggap hal ini sebagai sebuah ancaman, yang mengarah pada diskriminasi terhadap mereka yang Divergent. Film ini mengajak penonton untuk berpikir tentang apa yang menjadikan seseorang unik dan bagaimana kita dipaksa untuk membuat pilihan-pilihan yang membatasi identitas kita.

2. Pilihan dan Kebebasan

Setiap individu dalam dunia Divergent diharuskan untuk membuat pilihan berdasarkan uji seleksi, tetapi film ini mempersoalkan sejauh mana pilihan-pilihan ini sungguh bebas. Dalam masyarakat yang terstruktur dengan sangat ketat ini, pilihan tampaknya lebih sering dipaksakan daripada diberikan secara tulus kepada individu. Hal ini tercermin dengan jelas pada karakter Tris, yang berjuang untuk menemukan jalannya sendiri di tengah pilihan-pilihan yang tampaknya telah ditentukan oleh sistem.

3. Ketakutan dan Keberanian

Di dunia Divergent, ketakutan menjadi unsur penting. Dalam pelatihan di Dauntless, Tris harus mengatasi ketakutannya sendiri, dan ini adalah bagian dari pertumbuhannya sebagai individu. Namun, pertanyaan besar yang diajukan film ini adalah apakah kita harus mengatasi ketakutan demi menjadi lebih kuat atau melawan sistem yang menciptakan ketakutan itu sejak awal?

4. Pemerintahan dan Pengendalian Sosial

Seiring berkembangnya cerita, Divergent mengungkapkan bagaimana kekuasaan yang absolut dapat menghancurkan kebebasan individu dan merusak tatanan sosial. Karakter-karakter seperti Jeanine Matthews dari Erudite mewakili kontrol atas pengetahuan dan kekuasaan, dan kekuatan politik ini bertujuan untuk menguasai dan menekan individu yang dianggap sebagai ancaman terhadap sistem mereka.

Baca Juga: Taman Laut Bunaken: Surga Bawah Laut Indonesia

Kinerja Aktor dan Penyajian Visual

Salah satu alasan mengapa Divergent menjadi begitu digemari adalah kualitas akting dari para pemain utamanya. Shailene Woodley membawa karakter Tris hidup dengan cara yang sangat autentik dan emosional, menunjukkan kerentanannya dalam menghadapi dunia yang penuh ancaman dan tantangan. Theo James juga tampil menawan sebagai Four, sosok yang memiliki kekuatan fisik dan emosional yang juga dipenuhi rahasia.

Selain akting, sinematografi dan visual efek film ini turut memperkaya pengalaman menonton, dengan dunia Chicago pasca-apokaliptik yang terasa futuristik namun juga ada sentuhan retro. Desain kostum dan tata rias yang kuat membantu membedakan karakter-karakter dari fraksi yang ada, menambah keaslian dalam dunia yang dibangun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *