
Film Train to Busan
Kalau ngomongin film zombie, banyak judul Hollywood yang langsung terlintas di kepala. Tapi siapa sangka salah satu yang paling meledak justru datang dari Korea Selatan. Film Train to Busan yang rilis pada tahun 2016 sukses bikin dunia heboh. Tidak cuma karena menegangkan, tapi juga menyentuh emosi penontonnya. Gaya penceritaannya yang khas membuat film ini beda dari kebanyakan film zombie lain
Awal Mula Film Train to Busan
Film Train to Busan disutradarai oleh Yeon Sang Ho, seorang sutradara yang awalnya lebih dikenal lewat karya animasi. Ia berani terjun ke dunia live-action dengan ide yang cukup sederhana tapi jenius, yakni kisah zombie yang terjebak di dalam kereta cepat. Lokasi terbatas itulah yang justru bikin cerita jadi intens dan menegangkan. Film ini juga merupakan kelanjutan dari film animasi Yeon berjudul “Seoul Station” yang tayang setahun sebelumnya
Begitu dirilis, Film Train to Busan langsung menarik perhatian. Tidak hanya di Korea, tapi juga di banyak negara lain termasuk Indonesia. Bahkan, film ini berhasil memecahkan berbagai rekor box office di Asia
Baca Juga: Bulan Sutena: Karier, Usia, dan Perjalanan Populer di Medsos
Kisah yang Seru dan Emosional
Cerita Film Train to Busan berfokus pada seorang ayah bernama Seok Woo yang diperankan oleh Gong Yoo. Ia adalah seorang pekerja sibuk yang kurang dekat dengan putrinya, Su An. Sang anak meminta untuk diantar ke Busan agar bisa bertemu ibunya. Seok Woo akhirnya setuju dan mereka naik kereta KTX dari Seoul menuju Busan. Namun, perjalanan yang seharusnya biasa saja berubah jadi mimpi buruk setelah wabah zombie mendadak merebak di dalam kereta
Ketegangan muncul sejak seorang penumpang yang sudah terinfeksi diam-diam masuk ke dalam kereta. Dari situ, penonton akan disuguhi adegan kejar-kejaran yang bikin jantung serasa mau copot. Tapi yang bikin Film Train to Busan terasa istimewa adalah adanya sisi emosional dalam hubungan ayah dan anak yang berusaha bertahan hidup bersama. Penonton tidak hanya diajak takut, tapi juga ikut terharu melihat perjuangan mereka
Baca Juga: Profil Lengkap Agatha Chelsea, Artis Multitalenta Indonesia
Karakter yang Membekas di Hati
Selain Gong Yoo dan Kim Su An sebagai ayah dan anak, Film Train to Busan juga punya banyak karakter lain yang kuat. Misalnya Sang Hwa, pria tangguh yang diperankan Ma Dong Seok. Ia menjadi favorit penonton karena sikapnya yang pemberani dan rela berkorban demi menyelamatkan orang lain. Lalu ada istrinya, Sung Gyeong, yang diperankan Jung Yu Mi. Mereka berdua memberi warna berbeda dalam cerita
Tidak ketinggalan ada Yoo Sang Hwa, seorang pengusaha egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Karakter ini bikin penonton gregetan, tapi justru penting untuk menambah ketegangan dalam Film Train to Busan. Semua karakter memiliki peran masing-masing yang membuat alurnya tidak monoton
Baca Juga: Anya Geraldine: Tinggi Badan, Usia & Kehidupan Pribadi
Zombie dalam Film Train to Busan
Kalau bicara soal zombie, tentu tidak bisa dilepaskan dari pesona Film Train to Busan. Zombie di sini digambarkan sangat cepat dan brutal, jauh dari gambaran klasik yang berjalan lambat. Begitu terinfeksi, manusia langsung berubah menjadi zombie hanya dalam hitungan detik. Hal ini membuat suasana semakin mencekam karena para penumpang harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan diri
Efek visual yang digunakan juga sangat meyakinkan. Make up zombie dibuat detail sehingga terlihat realistis. Tidak heran kalau banyak penonton yang merasa ngeri sekaligus kagum dengan hasil akhirnya
Baca Juga: Ghea Indrawari: Lagu, Usia, dan Perjalanan Karier
Pesan Kemanusiaan dalam Film Train to Busan
Meski inti ceritanya horor zombie, Film Train to Busan sebenarnya menyimpan pesan kemanusiaan yang dalam. Lewat karakter Seok Woo, penonton diajak melihat bagaimana seseorang bisa berubah demi orang yang ia cintai. Dari seorang ayah yang cuek menjadi sosok yang rela berkorban demi keselamatan anaknya. Ada juga pesan tentang solidaritas, keberanian, dan pentingnya kerjasama di saat krisis
Banyak orang bilang kalau Film Train to Busan berhasil menyatukan ketegangan dan haru dalam satu paket lengkap. Inilah yang membuatnya begitu berkesan dan berbeda dengan film zombie pada umumnya
Keberhasilan Film Train to Busan di Pasar Global
Sejak perilisannya, Film Train to Busan jadi fenomena. Film ini meraih lebih dari 93 juta dolar secara global. Di Korea Selatan sendiri, jumlah penontonnya mencapai lebih dari 10 juta orang. Angka ini luar biasa mengingat kompetisi film yang sangat ketat. Tidak hanya sukses secara komersial, film ini juga mendapat banyak pujian dari kritikus internasional
Bahkan, Film Train to Busan diputar di Festival Film Cannes yang membuat namanya semakin melambung. Sejak itu, dunia semakin terbuka dengan potensi film Korea yang ternyata bisa bersaing di tingkat global
Sekuel dan Spin-off Film Train to Busan
Kesuksesan besar ini akhirnya melahirkan sekuel berjudul “Peninsula” yang tayang pada 2020. Meskipun tidak sefenomenal Film Train to Busan pertama, film ini tetap menarik perhatian karena melanjutkan semesta cerita tentang wabah zombie. Ada juga film animasi “Seoul Station” yang berfungsi sebagai prekuel, memperlihatkan awal mula penyebaran virus
Banyak penggemar yang masih berharap akan ada lanjutan lain dari Film Train to Busan. Beberapa rumor juga menyebutkan akan ada remake versi Hollywood, meski hal ini sempat menuai pro dan kontra
Alasan Film Train to Busan Sulit Dilupakan
Yang membuat Film Train to Busan berbeda bukan hanya karena zombie atau adegan penuh aksi, tapi juga kombinasi cerita yang menyentuh hati. Setiap karakter punya peran penting yang bikin penonton merasa terikat. Ditambah suasana menegangkan di dalam kereta yang terus bergerak membuat film ini seakan tidak memberi jeda untuk bernapas
Gaya penceritaan Yeon Sang Ho juga menjadi kunci. Ia mampu menggabungkan elemen horor, drama, dan aksi tanpa kehilangan keseimbangan. Alhasil, Film Train to Busan jadi tontonan yang tidak hanya menakutkan tapi juga meninggalkan kesan mendalam setelah layar berakhir
Warisan Film Train to Busan dalam Dunia Perfilman
Hingga sekarang, Film Train to Busan masih sering dijadikan rujukan ketika membahas film zombie terbaik. Banyak sutradara dan kritikus mengakui bahwa film ini berhasil membawa angin segar dalam genre horor. Bahkan pengaruhnya terasa sampai ke produksi film zombie lain yang mencoba mengambil pendekatan berbeda setelah melihat kesuksesannya
Bagi penonton, Film Train to Busan bukan hanya tontonan sekali lewat, tapi film yang bisa ditonton berkali-kali tanpa kehilangan rasa tegang dan harunya. Kisah ayah dan anak yang berjuang di tengah bencana zombie akan selalu diingat sebagai salah satu momen paling emosional dalam sejarah film Korea